Saturday, January 15, 2011

1 Thn 5 Bln, Lampung (1)

Seperti judul di atas, di sinilah saya selama itu (bukan ini). Sejak penempatan definitif menurut KEP-104/PJ.01/UP.53/2009 dari Direktorat Jenderal Pajak, Departemen Keuangan (sekarang Kementerian Keuangan) tentang Pemindahan Para Lulusan Program Diploma III Spesialisasi Akuntansi Pemerintah Sekolah tinggi Akuntansi Negara tahun Akademik 2007/2008 (Panjang bener yak!), terhitung mulai tanggal 17 Agustus 2009 saya berpindah dari kantor magang di KPP Pratama Menteng Dua ke KPP Pratama teluk Betung, Bandar Lampung. Pertama kali dapat pengumuman? Shock! Sedih sih sebenarnya karena saya sendiri sudah nyaman dengan ibukota tercinta, kota Jakarta, walaupun opini saya ini tergolong minoritas mengingat orang-orang lumayan 'sumpek' dengan kepadatan Jakarta (kalo gitu kenapa ga move yak? Heran..). Yah, nanti ada cerita tersendiri mengenai penempatan. yang saya mau share adalah bagaimana selama saya bekerja di kota Bandar Lampung ini, setiap weekend saya selalu pulang ke Jakarta. Setiap weekend? YA! Di Jakarta lah saya setiap hari Sabtu dan Minggu! Amazing kan?


Well, sebenarnya dalam kurun waktu setahun lebih itu saya pernah melewatkan 2 weekend di Bandar Lampung sih. Tapi itu semua bukan karena inisiatif saya. Pertama, itu terjadi pada tanggal 24 Juli karena surat tugas dari kantor untuk menjaga stand pajak yang digelar di acara Lampung Fair 2010 tanggal 23 Juli-6 Agustus 2010. Karena ada jadwal di dua weekend berturut-turut, saya pun mencari partner yang mau berganti jadwal supaya minggu depannya saya tetap bisa ke Jakarta. Alhasil, tanggal 24-25 Juli saya full bertugas di kompleks PKOR Way Halim tersebut. Weekend di Lampung jadi tidak terasa karena diisi dengan pekerjaan. Nah, weekend kedua di Lampung saya karena ada acara pernikahan keponakan saya. (Lho? kok keponakan mendahului tantenya? Iya, secara umur dia lebih tua dan hal ini dikarenakan ayah saya yang menikah tua dan baru punya anak setelah keponakannya menghasilkan keturunan. Manteb.).


Akhirnya, di sinilah saya sekarang. Melewatkan weekend pertama (secara de jure, karena dengan inisiatif sendiri) atau weekend ketiga saya (secara de facto, karena memang ini faktanya). Sebenarnya lucu juga karena banyak orang terkejut pas tahu saya ingin melewatkan weekend di Lampung (yang mereka tahu, saya memegang rekor selalu tidak pernah tidak pulang ke Jakarta. Wong libur kejepit aja saya tetap pulang ke Jakarta. Ajib kan?). Alasannya? Saya bilang karena hari Minggu ada undangan pernikahan dari Mas Rico, teman di KPP Pratama Tanjung Karang. tapi benarkah itu alasannya? Well, sebenarnya itu bukan alasan utama, hanya alasan pendukung kenapa saya memutuskan untuk weekend di Lampung (yang sebelumnya saya pun ngeri membayangkan kalo suatu saat saya mengambil keputusan seperti ini). :sigh:


Sabat. Keputusan saya ini ada hubungannya dengan Sabat yang saya ambil. Ini juga diteguhkan dengan masukan mentor saya, K'Johana untuk saya mengambil waktu stay di Lampung dan meluangkan waktu untuk fokus dengan Tuhan. Waktu saya dengar kata-kata beliau, saya bingung, kesal sih tepatnya. Kalo ditanya kenapa saya tidak ada hasrat meluangkan waktu di Lampung sebenarnya bukan semata-mata karena Lampung kurang modern dari Jakarta, atau kurang mal dan tempat hiburan, atau alasan lain. Tapi karena saya homesick. Saya kodependensi dengan keluarga. Ditambah lagi ayah saya belum terima Tuhan. Entah apa yang ada di pikiran saya, saya ingin memanfaatkan weekend saya untuk bertemu beliau, berinteraksi, sambil berharap kalo-kalo kasih Tuhan dapat dirasakan ayah saya melalui saya (itu yang saya harapkan). Dan terus terang saya kesal dengan masukan mentor saya (saya pun akui kepadanya seminggu lalu), karena masukannya kok seakan-akan jadi seperti mengatur saya. Harus di Lampung lah, jangan ke Jakarta lah. Well, sebenarnya respon saya ini menguak roh pemberontakan saya. Susah seharusnya saya ingat bahwa Tuhan pun berbicara melalui otoritas, bukan?


Saya pun menerima konfirmasi dari Tuhan bahwa memang saya harus meluangkan weekend saya di awal tahun 2011 ini di Lampung. Saya perlu mengeluarkan hal-hal yang tidak murni lagi untuk kembali diisi dengan sesuatu yang murni. Ya, saya jadi ingat bahwa Tuhan lebih mengasihi pelayan daripada pelayanan. Dan inilah bukti kasihNya: bahwa Ia lebih mengasihi saya sebagai pribadi, daripada pelayanan saya.




Bandar Lampung, 15 Januari 2011

No comments:

Post a Comment