Wednesday, February 9, 2011

Fly to Seoul (2)

Pagi saya terbangun dengan perasaan aneh: di mana saya? Sensasi asing yang paling asik selagi traveling. Saya pun menyadarkan diri kalo saya sedang dalam perjalanan mencari kitab suci (emangnya Sun Go Kong?) Oke, saya akan mengeksplorasi Seoul untuk 6 hari ke depan! Dengan keadaan sekamar berlima, saya pun inisiatif bangun paling pagi (pukul 06 pagi) supaya tidak antri kamar mandi karena pemilik hostel berjanji akan mengantar kami pukul 08.30 ini ke bandara Incheon (untuk bertemu dengan rombongan lain). Saya buka jendela kamar yang ada di lantai 10 ini. Buset! Masih gelap banget! Saya pun memutuskan untuk tidur lagi dan memutuskan bersiap setengah ajm kemudian.

Seperti yang dijanjikan, 10 orang rombongan maskapai Airasia menunggu 20 orang rombongan maskapai Garuda di Gate C bandara Incheon. Karena tiba lebih awal, kami pun sarapan dan saya memilih sarapan yang paling murah: plain donuts Dunkin Donuts 1.000 Won dan air tab gratis! Hahaa! Pukul 9 rombongan berkumpul lengkap dengan ketua gengnta: Claudia Kaunang :p Saya pun menyambut dan memeluk mami saya. Thanks God, beliau tiba dengan selamat! Masing-masing dari kami naik ke bus dan perjalanan dimulai!


Tempat pertama yang kami kunjungi adalah Hwaseong Fortress di kota Suwon. Komplek benteng bertembok yang dibangun menghormati Raja Sado yang dipaksa bunuh diri oleh Raja Yeongjo ini masuk dalam daftar UNESCO World Heritage. Keluar dari bus, rombongan pun kalap berfoto ria, tidak terkecuali saya (atau tepatnya mami saya). Angin winter yang berhembus membuat saya kedinginan. Padahal saya sudah berpakaian longjohn dan lapis empat! Oia, saya lupa memperkenalkan tour guide kami, Mr. Alex namanya (lupa nama korea beliau). Mr. Alex kira-kira berusia 40-50 tahun namun sangat energik! Orangnya humoris dan sangat sabar! Tidak ada seorangpun di rombongan yang tidak menyukai beliau. He's the best! Kami pun berkeliling sebagian kecil  Hwaseong Fortress (luas seluruhnya hampir 6 km). Saat menyeberangi jalan, kebetulan saya menyeberang lebih dulu dan harus menunggu beberapa teman. Sambil menunggu, ada seorang halmeoni (nenek) yang mengamati saya. Saya pun menunjukan kamera ke arah beliau dan berpose bersama. Tara! Ini foto kami. Dan tau? Seperti tanda perkenalan atau ucapan terima kasih, halmeoni memberi saya permen. Uoohh... *tersentuh*

 Bus melaju ke Folk Village, lokasi di mana kami pun akan makan siang. Yeay! Seru deh! Pelayannya rata-rata ibu-ibu mengenakan Hanbok. Sumpit dan garpu lebih panjang dari biasa. Daaann... kimchiii!!! Ya, hidangan'snack' ini akan biasa menemani (biasanya saya cuma temui saat bersantap di resto Korea FISIP-UI). Hidangan pun datang: Dolsot Bibimbap! Nasi putih di atas mangkok batu panas dengan lauk di atasnya berupa sayuran beraneka warna, daging sapi, telur mentah, dan sambal gochujang. Sebelum dimakan, nasi dan lauk diaduk. Panas dari mangkok batu bikin telur jadi matang (ajaib! hehee..) dan karena minyak wijen di mangkok, nasi pun menjadi kerak yang garing dan harum untuk dimakan.

Selesai makan siang, kami pun mengelilingi Folk Village. Tepat di depan restoran, ada toko yang menawarkan jasa pemotretan dengan Hanbok sewaan. 20.000 Won per lembar foto. Karena saya tidak berminat (ngirit sih sebenarnya), saya pun masuk berkeliling Folk Village. Begitu masuk saya disuguhi foto Dae Jang Geum. Ya, di sini area shooting drama Jewel in the Palace. Saya sih belum pernah nonton. Tapi setau saya banyak orang yang bilang drama ini bagus untuk ditonton (oke, uda masuk waiting list!). Folk Village ini memang mengagumkan! 270 Hanok (rumah tradisonal Korea) dan perlengkapan rumah jaman dulu dikumpulkan dan dijadikan museum dalam satu area luas itu berhasil menyulap saya seakan ada di Korea era 150 tahun yang lalu. Dan pas banget! Ada serombongan artis yang sedang shooting sambil mengenakan pakaian 'jadul'. Saya pun tidak melewatkan kesempatan ini untuk foto bersama. Hihihii....

Selesai mengelilingi Folk Village yang luas, kami pun melanjutkan perjalanan menuju Hongik University, universitas swasta yang terkenal dengan jurusan seni. Di tengah perjalanan, kami berhenti di atas jembatan Han River untuk berfoto. Bus kembali melaju dan berhenti di area dekat Hongik University/Hongdae. Sebenarnya bukan kunjungan ke universitasnya, tapi shopping areanya yang menarik untuk dikunjungi, layaknya tempat gaul/ hang outnya ABG Korea. Dan benar, toko2 baju, sepatu, kudapan pinggir jalan, kafe, salon, dan aksesoris berjejer sepanjang jalan. Saya paling suka dengan toko sepatunya, murah dan bagus! Sayangnya, karena sedang musim dingin, sepatu yang dijual banyakan boots. Tapi gapapa, boots bagus bisa didapat dengan harga 10.000 Won! Hal menarik lain yang bisa ditemui di area ini adalah Hello Kitty Cafe. Kursi, meja, dinding, bahkan toilet, semuanya bernuansa Hello Kitty! Pecinta Hello Kitty pasti serasa di surga kalo ke sini. Hihihii...

Tepat pukul 18.00 kami berkumpul di Yoogane untuk santap malam. Menunya? Chargrilled spicy chicken! Satu loyang panas di perhadapkan di depan empat orang untuk sekali santap. Pelayan akan menaruh lauk dicampur sayuran di atas pan panas. Seru! Rasanya mirip ayam cincang bumbu padang, tapi lebih asin manis. Walaupun kami makan dengan lahap saking laparnya, tetap saja porsinya terlalu banyak hingga bersisa dan dibungkus kalo-kalo di hostel nanti ada yang kelaparan :p

Perut kenyang, hati senang. Tidur pun sepertinya menyenangkan! Ya, bus pun melaju menuju hostel tempat kami menginap untuk 4 malam ke depan: Mr. Sea Backpacker Hostel. Saya tidur di 7 bed dorm dengan shared bathroom. Saya dan rombongan pun segera berberes dengan koper dan barang bawaan kami. Emang dasar anak muda, sayang rasanya jam 8 malam uda tidur. Saya pun mengajak beberapa teman saya untuk berkeliling di sekitar hostel. Oya, serunya hostel kami letaknya strategis banget! Jadilah kami bertujuh menjelajahi area pertokoan sepanjang Jongrogu sampai pukul 23.30! Udara malam hari memang lebih dingin. Ga heran sekembalinya saya di hostel, hidung meler dan bersin-bersin! Huhuhuuu...

No comments:

Post a Comment