Tuesday, February 8, 2011

Fly to Seoul! (1)

Flight saya hari ini memang menyiksa. Keberangkatan internasional yang mengharuskan tiba di bandara 2 jam sebelum penerbangan membuat saya harus terbangun oleh alarm Blackberry saya tepat pukul 02.30 pagi. Dan parahnya lagi, packing belum selesai! Saya pun buru-buru bangun dan terlambat tiba di tempat janjian dengan teman saya, Dento di pukul 04.00. Untunglah perjalanan lancar. Taxi kami tiba di bandara pukul 04.30. Setelah BBMan dengan beberapa teman trip bareng, kami pun check in.

QZ 7682 hari ini sangat on time. Tepat pukul 06.20 pesawat take off dan tiba di LCTT pukul 09.20 (dengan perbedaan waktu 1 jam lebih cepat dari Jakarta). Karena di sini kami hanya transit dan penerbangan selanjutnya ke Seoul pukul 13.55, kami pun makan (sarapan+makan siang) di Taste of Asia. Walau saya memesan nasi lemak spesial, saya tidak order minuman. Maklum, backpacker. Saya yang lumayan terbiasa transit di LTCC tau jelas air mineral yang dijual di resto tersebut lebih mahal: 3,4 RM. Padahal tepat di depan resto ada toko kecil yang menjualnya dengan harga 1,5 RM (lumayan buat beli tiket lagi :p). Karena masih harus menunggu lama, saya, Dento, dan Saphire (nama aslinya Syarif) pun berkeliling di pertokoan sekitar LCTT (apa daya, waktu pun ga cukup untuk ke KL Sentral).

Setelah beberapa lama menunggu, teman-teman saya check-in bagasi. Berhubung saya sudah self check-in via web dan hanya membawa 1 tas backpack+ 1 tas selempang kecil Eiger orange, saya tidak ikut. Di sini sempat terjadi hal menegangkan. Kebetulan teman saya, mbak Erry sedang di toilet pas mbak Sri, mbak Arie, dan Dento check-in bagasi. Tak lama mbak Erry pun datang dan ngobrol dengan suami. Saya pun tidak sadar karena sedang berWi-fi ria sampai mbak Erry bertanya teman-teman yang lain pergi kemana. Saya jelaskan kalo mereka sedang check-in bagasi dan astaga! Mbak Erry dan suami belum check in bagasi! Bagaimana ini? Sudah jam 12! Mbak Erry dan suami pun buru-buru ke counter check-in bagasi. Setengah jam menunggu, belum ada satupun teman saya yang datang. Gaswat! Saya dan Saphire menyusul dan bertemu dengan mereka yang baru selesai menaruh bagasi. Ternyata antrian panjang dan counter yang buka hanya satu! Gaswat! Bagaimana dengan mbak Erry dan suami yang baru menyusul? Sudah jam 1 pula! Syukurlah mbak Erry dapat dihubungi dan kami janjian bertemu di boarding room. Dan puji Tuhan tepat pukul 13.30 kami semua bergegas masuk ke pesawat D72684.

Wow! Saya excited sekali! Ini kali pertama saya traveling dengan pesawat airbus besar komposisi bangku 3-3-3. Bukan hanya itu, aircraft crew yang menyambut dan membantu saya menemukan seat sangat ganteng! Mendekati Lee Min Hoo lah! Hehee.. Ditambah lagu Fly to Seoul ~2 PM yang diperdengarkan di pesawat. Belum sampai tujuan, bikin serasa di Seoul aja! Seketika saya jatuh cinta sama negara ini! <3


Take off tepat pukul 13.55, saya duduk di bangku 24 H, diapit teman saya Dento dan seorang perempuan, Phe namanya. Kami berkenalan dan berbincang-bincang sepanjang perjalanan. Phe berdomisili di Kuala Lumpur dan mendapat beasiswa untuk melanjutkan studi di Korea Selatan. Lulus dari studi, dia pun bekerja di Seoul sampai sekarang. Ternyata dia pulang kampung untuk merayakan Imlek bersama keluarga di Kuala Lumpur dan sekarang harus kembali ke Seoul. Phe teman perjalanan yang menyenangkan! Saya sempat kaget, ternyata usianya 28 tahun! Saya kira kami sebaya. Phe belum menikah. Dasar saya iseng, saya tanya dia ingin menikah usia berapa. Phe pun menjawab ingin menikah di usia 30 tahun. Keceplosan, saya pun bilang kalo di Indonesia umumnya menikah di awal usia 20an dan dia kaget! Hahaa!

Dalam 6 jam perjalanan selanjutnya, saya pun tertidur lelap (untungnya sudah dilatih tiap minggu tidur di bus Damri Bandar Lampung 8 jam!). Selanjutnya saya terbangun untuk mengisi arrival card dan embarkation card yang terjepit di kursi depan saya (sepertinya aircraft crewnya memaklumi saya yang sedang tidur). Saat saya mengisi lembaran tersebut, saya melirik ke arah Phe. Dia sedang menulis catatan di atas notes dengan aksara mandarin! Saya jadi iri. Dia bisa 4 bahasa: Mandarin, Melayu, Inggris, dan Korea! (Dia sempat share kalo dia lancar bahasa Korea setelah belajar hanya dalam 4 bulan). Saya sumpahi diri saya untuk lebih belajar keras untuk menguasai bahasa asing selain bahasa Inggris. Dan sisa perjalanan tetap diisi dengan kegiatan: tidur.


Tiba di Incheon pukul 21.15 (dengan perbedaan waktu 2 jam lebih cepat daripada Jakarta). Brr! Dinginnya sudah terasa! Setelah melewati imgrasi, kami pun menunggu jemputan di lobby Incheon. Ya, malam ini kami akan bermalam di Incheon Backpacker Hostel karena waktu terlalu malam untuk menyusul ke Seoul. Lagipula kami harus menunggu kedatangan rombongan yang berangkat dengan maskapai Garuda besok pagi di bandara Incheon. Namanya juga norak, langsung deh ngetweet dan update status di facebook: Incheon. Kebetulan mbak Ade sedang mengurus peminjaman ponsel di loket dekat lobby (oh ya! di Seoul kita tidak membeli sim card, tapi juga meminjam hp nya!).

Seorang pria tegap berkaca mata pun datang ke arah kami. Ternyata pemilik hostel yang akan mengantar kami. Setelah berbincang dengan teman saya dalam bahasa Inggris, kami pun berangkat. Tapi tiba-tiba.. Si ahjussi menunjuk ke arah saya sambil berbicara dalam bahasa korea. Heh? Saya pun bingung. I beg your pardon, Sir? Oh, ternyata saya dikira orang Korea dan ada di rombongan terpisah dengan teman saya. Great! Awal yang sempurna buat saya menggaet pria Korea selama di Seoul! Hahaa! Hostel yang kami inap malam itu ternyata berupa flat apartemen yang disewakan. Jadi, sangat nyaman! Seperti hotel bintang 3. Saya yang sudah tepar pun hanya menyikat gigi dan mencuci muka dan kaki. Yeah, malam pertama saya di Korea Selatan. Annyeong haseyoooo!!!! :D

No comments:

Post a Comment